Selasa, 08 November 2011

SHALAT IED IDHUL ADHA DI KAREBOSI.


Sholat ied di lapangan karebosi menurutku, sudah tidak terasa damai seperti dulu.
Shaff kurang teratur, angin tidak sejuk lagi, juga tidak seramai yang dulu. Bisa di katakan tidak berkesan lagi.
Soal tidak ramainya lapangan karebosi, jika menurut pendapatku, karena 2 hal utama:

1. karena banyak yang enggan sholat di sana lagi karena nilai dan rahasia kemegahan dan kesakralan lapangan karebosi sudah di ubah, suasana kekeluargaan dan traditional di saat selesai sholat ied sepertinya telah mulai hilang. Di masa lalu setiap selesai semua ibadah ied, semua orang saling bersalaman dengan banyak orang mesti tak saling kenal, semua di sertai Angin sejuk yang berhembus.. Ada rasa damai setelah pulang dari karebosi.

2. Karena banyak yang sholat di jalanan.. Padahal lapangan karebosi masih banyak yang kosong.
Menurutku ini ada hubungannya dengan bisnis perparkiran yang makin parah.
Para tukang parkir dadakan bermunculan dan membohongi para jamaah yang datang dengan kendaraan, mereka kebanyakan mengatakan ' karebosi sudah penuh, sholatnya di sini saja sekalian kendaraan parkir di tempat yang mereka tunjuk,,' cerdik tapi jahat.

Siapapun yang mengubah karebosi, yang menjadi icon persatuan masyarakat sulsel dengan alasan bisnis, jelas membuktikan orang itu tidak menghormati adat istiadat dan tradisi positif masyarakat sulsel.
Menyebalkan..
Mungkin ini adalah yang terakhir kalinya sholat ied di lokasi ini. Suasana hati gak pas rasanya dengan kondisi lapangan karebosi masa sekarang ini.. Insya allah..

(Foto: Suasana setelah ibadah ied selesai, masyarakat pulang dengan meninggalkan koran-koran yang berhamburan.
Sholat ied bersama : adi cahyadi, genk otak kecil. Balbod)

0 comments:

Twitter Facebook Favorites More

 
Powered by Blogger